Selasa, 10 Januari 2012

Berilah Kesempatan Orang Lain untuk Maju

Suatu hari saya pernah terjebak kemacetan yang panjang. Saya yakin tidak sedikit orang yang pernah mengalami hal seperti ini, kendaraan seolah parkir di tengah jalan tak bergerak sedikitpun. Hampir satu jam menunggu, namun keadaan tak berubah. Saya mulai 'tak sabar' hanya diam dan menunggu tanpa melakukan apapun. Meski sebetulnya, godaan untuk berbuat 'curang' selalu ada, yakni dengan mengikuti cara para supir angkot, menyalip lewat jalur yang berlawanan arah. Namun saya mengurungkan keinginan itu. Saya sendiri yang sering 'ngomel' kalau ada supir angkot ambil jalan seenaknya, kok malah sekarang mau mengikuti ulahnya.
Lagi pula, kalaupun saya benar-benar mengikuti cara para supir angkot itu, memang benar saya akan sedikit lebih maju. tapi pada akhirnya justru akan mentok di ujung kemacetan. Alih-alih ingin mendapatkan kelancaran, malah ikut ambil bagian dari penyebab kemacetan bertambah parah.
Akhirnya saya turun dari mobil dan berjalan ke arah sumber kemacetan tak kurang dari seratus meter di depan. Ternyata, penyebabnya satu saja, traffict light tak berfungsi sehingga semua kendaraan maju bersamaan tanpa peraturan. Semua mau maju tanpa memberi kesempatan yang lain untuk lebih dulu melintas. Sebenarnya ada yang cukup sabar untuk menahan diri, namun kendaraan di belakangnya terus menerus mengklakson alias memaksanya untuk maju. Akhirnya seperti yang terjadi saat itu, macet total tak bergerak.
Saya lihat sudah ada beberapa orang yang berusaha mengatur jalan dan mencoba melerai kemacetan. Namun rasanya mereka saja masih kurang. Berbekal pengalaman 'mantan preman' turunlah si pahlawan kesiangan ini ikut berusaha memecahkan kebuntuan. Sambil sedikit mata mendelik dan gertakan yang sebenarnya tak terlalu keras, akhirnya sedikit demi sedikit terlerailah keruwetan di perempatan jalan itu.
Satu demi satu kendaraan melaju dan terbebas dari kemacetan, tentu bukan karena jasa si pahlawan kesiangan ini, melainkan karena pada akhirnya banyak yang menyadari kepentingan bersama untuk mendapatkan kelancaran jalan. Ada yang akhirnya mau mengalah meski harus digertak dulu, walaupun tetap ada yang merasa lebih berhak lebih dulu maju. Tapi, intinya selama masih ada yang mau menahan diri untuk bersabar, memberi kesempatan kepada pengendara lain untuk maju, maka situasi seperti itu tidak akan terjadi. Pun sudah terjadi, harus ada yang mau berhenti sebentar, turun dari kendaraan, selesaikan masalah bersama hingga akhirnya semua bisa maju.
Sobat, untuk meraih sukses dan maju kadang kita harus sejenak berhenti untuk memberi kesempatan orang lain maju lebih dulu. Godaan untuk bermain "curang" dalam meraih sukses selalu ada, namun sekali saja kita ambil kesempatan "curang" itu, yang kita temui adalah kebuntuan yang semakin parah.

Jumat, 06 Januari 2012

10 Nasehat Bijak dari Einstein

1. Buntuti Terus Rasa Ingin Tahu Anda
“Saya bukan memiliki bakat khusus. Hanya selalu menikmati rasa ingin tahu saja.”

Membaca kutipan Einstein di atas membuat saya bertanya-tanya Seperti apa rasa ingin tahu itu? Saya selalu bertanya-tanya mengapa ada orang sukses, sementara banyak lainnya gagal; karena itu saya menghabiskan banyak waktu membaca banyak bahan. Mencari tahu koneksi berbagai hal terhadap kata ‘sukses’.

Mengejar jawaban rasa ingin tahu Anda adalah kunci rahasia kesukesan.


2. Tekun itu Tak Ternilai.

“Saya bukannya pintar, boleh dikatakan hanya bertahan lebih lama menghadapi masalah.”
Bayangkan seekor kura-kura di tengah rimba gunung, sementara dia ingin menuju pantai. Atau, apakah Anda setekun tunas mangga terus-menerus bertumbuh, berkembang sehingga akhirnya berbuah?
Ada ungkapan bagus popular di kalangan pegawai pos, ‘selembar prangko menjadi bernilai hanya karena ketika dia menempel pada surat hingga mengantarnya sampai ke tujuan’.
Jadilah seperti prangko, selesaikan apa yang sudah Anda mulai.

3. Fokus pada saat ini.

“Seorang pria yang bisa menyetir dengan aman sementara mencium gadis cantik, sebenarnya tidak memberi penghargaan yang layak untuk ciumannya itu.”
Einstein kok ngomongin tentang ciuman ya? Ah, itu kan hanya istilah saja, Tapi saya ingin cerita tentang kejadian ketika saya menjaga kebun duren di kebun. Begitu banyak kera seperti menunggu saya lengah dan menyikat durian ranum di atas pohon. Ayah saya bilang, saya tak akan bisa menembak dua kera sekaligus. Pengertian saya atas kata-kata beliau adalah, ‘saya bisa melakukan banyak hal, tapi bukan semua hal sekaligus’. Belajar untuk ‘berada di sini, saat ini’; berikan perhatian kepada apa yang sedang Anda kerjakan.  Energi terfokus adalah sumber kekuatan. Itulah perbedaan antara kesuksesan dan kegagalan.

4. Imaginasi adalah kekuatan.

“Imaginasi adalah segalanya. Imaginasi adalah penarik masa depan. Imaginasi lebih penting daripada pengetahuan”
Ungkapan Einstein ini sangat terkenal. Apakah Anda berimajinasi setiap hari? Imaginasi lebih penting dari pengetahuan! Imaginasi memainkan satu babak awal dalam pentas hidup masa depan Anda. Lagi, kata Einstein, “Tanda kejeneniusan sesungguhnya bukanlah pengetahuan melainkan imaginasi.”
Sekali lagi, apakah Anda sudah melatih otot-otot imaginasi Anda setiap hari? Jangan biarkan otot-otot itu menjadi kurus dan sakit-sakitan. Hidup tanpa imajinasi seperti mengikuti aliran sungai, pasrah mengikuti apapun kemauan dan ke mana arahnya. Tak memiliki kuasa atas apapun terhadap pilihan pun keinginan. Menyedihkan.


5. Buat Kesalahan.

“Seseorang yang tidak pernah membuat kesalahan sebenarnya tak pernah mencoba sesuatu yang baru.”

Einstein tak pernah takut dengan kesalahan. Tak perlu alergi dengan kesalahan. Catat baik-baik, KESALAHAN bukan KEGAGALAN. Dua hal tadi berbeda. Kesalahan-kesalahan dapat membantu Anda menjadi lebih baik, lebih cepat, lebih cerdas–jika Anda menggunakannya dengan tepat tentunya.
Carilah sesuatu berbau baru–something new–dari kesalahan Anda. Seperti sudah dibilang sebelumnya, jika ingin sukses, belajar lebih banyak dari kesalahan Anda.

6. Hidup pada saat ini.

“Saya tak pernah memikirkan masa depan–itu akan datang sesaat lagi.”
Satu-satunya jalan agar hidup Anda baik dimasa depan adalah hidup dengan baik pada saat sekarang. Ah, lagi-lagi nasehat bijak untuk menyikapi waktu dengan tepat oleh pakar fisika quantum Einstein. Sangat tak mungkin mengubah kemarin karena sudah terjadi. Anda bisa lakukan sekarang adalah mengubah cara pandang Anda SAAT INI tentang kemarin agar menjadi lebih baik. Anda juga tidak bisa mengubah besok menjadi lebih baik, kecuali jika Anda melakukan yang terbaik pada saat ini. Masalahnya hanya tentang waktu, dan waktu tidak pernah ke mana-mana kok

7. Hargai diri Anda.

“Berusahalah dengan keras bukan untuk menjadi sukses, tapi untuk menjadi lebih berharga.”
Tak perlu lah banting tulang untuk menjadi lebih sukes. Luangkan waktu Anda untuk menaikkan nilai diri Anda. Jika Anda memang bernilai, sukses akan datang menghampiri Anda. Apakah Einstein bekerja lebih keras untuk sukses? Saya pikir dia hanya terus menerus berinvestasi untuk meningkatkan nilai dirinya. Sukses datang sendiri kepadanya. Kenali bakat dan berkah karunia-Nya kepada Anda. Belajarlah mengasah mereka menjadi lebih tajam, gunakan untuk memberi manfaat sebanyak-banyaknyak kepada orang lain. Bekerjalah untuk menjadi bernilai, sukses akan mengejar Anda. Apakah berlian harganya sama dengan kerikil? Anda punya jawabannya Keduanya mengalami tekanan berbeda sehingga membedakan nilainya.

8. Jangan mengharapkan Hasil Berbeda.

“Kegilaan: adalah melakukan sesuatu dengan cara sama berulang-ulang dan mengaharapkan hasil berbeda.”
Nasehat bijak Enstein di atas adalah favorit saya Anda jangan mengharapkan hasil menjadi lebih baik jika Anda masih bertahan dengan cara yang Anda pakai sekarang. Dengan ungkapan lain, Anda mimpi mengharapkan otot bisep Anda menjadi lebih ‘seksi’ jika masih mengangkat barbel ringan terus menerus. Jika ingin hidup Anda berubah, Anda harus berubah. Mengubah cara pikir, cara pandang dan cara melakukan sesuatu. Ketika Anda mengubah pikiran Anda, mengubah Sudut pandang Anda, mengubah tindakan Anda, hidup Anda akan berubah dengan sendirinya. Guys, bayangkan hal berikut: Ada seorang gadis manis tepat di depanmu. Bandingkan kedua aksi berikut. Pertama, kamu senyum tulus, reaksi si gadis adalah membalas senyummu. Kedua, kamu melotot padanya, bisa ditebak apa reaksi di gadis?

9. Pengetahuan terasah melalui Pengalaman

“Informasi bukanlah pengetahuan. Satu-satunya sumber pengetahuan adalah pengalaman.”
Setuju pak Einstein, saya tak berani membantah nasehat bapak di atas. Anda lebih berpengalaman daripada saya Pengetahuan itu berasal dari pengalaman. Anda bisa mendiskusikan sebuah proyek; tapi diskusi itu hanya akan memberi Anda informasi. Anda harus melakukan proyek tersebut untuk ‘tahu’ apakah proyek tersebut berjalan dengan benar atau tidak. Anda harus melakukannya untuk mengatasi munculnya masalah-masalah ditengah proyek berjalan. Itu membuat Anda memiliki pengalaman baru dan bermanfaat.Apa pesan Einstein? Carilah pengalaman! Jangan habiskan waktumu nonton sinetron cinta sementara dirimu setengah mati menginginkan pacar, misalnya Keluar dari duniamu sekarang dan pengalaman tak ternilai menunggumu di luar sana.

10. Pahami Aturan Main, Lalu Bermainlah Lebih Baik.

“Anda harus memahami aturan permainan. Kemudian Anda harus bermain lebih baik daripada pemain lain.”
Bagi Einstein, dia cukup memahami aturan-aturan dasar Fisika lalu berpikir dan bekerja lebih baik dibanding fisikawan lainnya. Sederhananya, anda cukup melakukan dua hal saja. Pertama, yang harus anda lakukan adalah memahami ‘peraturan’ bagaimana cara Anda melakukannya. Kedua, Lakukan pekerjaan tersebut lebih baik dibanding orang lain. Jika Anda mampu melakukan dua hal ini dengan baik, sukses pasti masuk ke kantong Anda