Kamis, 14 Januari 2010

RAHASIA BAHAGIA DI TEMPAT KERJA



Mari berkenalan dengan yanto (bukan nama sebenarnya), sosok seorang pegawai yang tidak puas terhadap atasannya. Alasannya adalah karena atasannya tidak mendukungnya dalam bekerja dan tidak bisa memotivasi dirinya untuk maju. Atasannya sangat pasif, lamban, bekerja seadanya dll. Apa yang dilakukan Yanto? Pilihannya ada 2, yaitu:
1. Mencari pekerjaan lain dan lingkungan baru yang dirasa lebih menantang,
2. Tetap bekerja di tempat lama dan bekerja sepenuh hati bahkan kalau perlu mengerjakan sebaik mungkin pekerjaan bos yang bisa ditangani Yanto dengan seijin bos.
Mana yang Yanto pilih? Setelah konsultasi dengan beberapa pegawai yang berpikiran positif Yanto memilih tetap setia pada pekerjaannya. Ia tidak lagi mengeluh, bekerja sepenuh hati, bahkan cenderung mengerjakan banyak hal baru yang selama ini bukan menjadi pekerjaan utamanya. Ternyata ada juga atasan yang mengetahui kelebihan Yanto ini, hingga akhirnya dalam waktu relatif singkat Ia di beri tantangan untuk menjabat suatu divisi baru. Singkat kata, Yanto memetik buah yang manis dari bibit yang Ia tanam.
Lain Yanto, lain lagi dengan Yono (masih nama samaran). Yono selama ini telah merasa nyaman dengan bosnya, hingga pada suatu hari tersiar kabar bahwa bos kesayangannya akan mengundurkan diri dan digantikan dengan bos baru. Gosipnya, bos baru itu gila kerja (bukan sakit gila loh), ”sok nge-bos”, perfeksionis... wah pokoknya semua sifat yang jelek-jelek kumpul semua deh. Yono menjadi stress menanti kedatangan sang boss baru.

Akhirnya, tibalah harinya bos baru Yono datang dan mulai bekerja. Yono menjadi sangat pasif (karena takut berbuat salah). Akibatnya, secara perlahan kinerjanya menurun… kemudian pada suatu hari si bos baru memanggilnya ke ruangan,
“Hai Yono, mungkin kita belum sempat berdiskusi mengenai pekerjaan ya?”
Yono menjawab sambil berpikir salah apa yang telah dibuatnya, ” Iya Pak”.
“ Saya sempat melihat penilaian kinerja beberapa pegawai dan Anda salah satunya. Saya lihat banyak sekali penurunan kinerja Anda. Apakah ada yang bisa saya bantu? Atau mungkin masalah pribadi? Jangan sungkan diskusi dengan saya, karena di dalam kantor ini kita adalah tim, dan bila salah satu pincang kinerjanya berarti sebagai pimpinan saya ikut merasa bertanggung jawab”
Yono hampir tak percaya dengan apa yang telah didengarnya. Ternyata selama ini ia telah sibuk dengan pikirannya sendiri, sampai tidak melihat kenyataan bahwa bos barunya ini ternyata sangat bijaksana. ”Hmm, maafkan saya pak, ini salah saya karena saya ketakutan berbuat salah di mata Bapak. Berita yang saya dengar bahwa Bapak sangat galak ternyata tidak benar. Saya benar-benar malu sendiri. Sekali lagi saya minta maaf karena menelan mentah-mentah gosip yang beredar. Mulai sekarang saya akan bekerja sepenuh hati dan saya siap menjadi bagian dari tim untuk menjadi terbaik.”
Bos baru menjawab sambil tersenyum, ”Yono, sebagai pegawai, kita harus bekerja sebaik mungkin, berpikiran positif, siapapun atasan kita. Kita tidak boleh bergantung pada seorang atasan, karena yang paling mengetahui diri kita adalah diri kita sendiri. Setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan. Apabila atasan tidak sesuai dengan keinginan kita, sebaiknya kita bersabar dan tetap ikhlas dalam bekerja. Saya juga pernah punya beberapa atasan yang sangat sulit dimengerti. Saya coba untuk bertahan dan berpikir positif bahwa tiap atasan memberi warna berbeda dalam pengalaman kerja saya. Setiap atasan saya membuat saya belajar hal lebih banyak dari sebelumnya dan pada akhirnya sampailah saat dimana saya sendiri yang menjadi pimpinan itu. Anda mengerti maksud dari cerita saya? Ternyata mantan atasan-atasan saya merekomendasikan saya untuk naik jabatan karena mereka nilai saya mampu membimbing tim. Sekarang Anda dan saya adalah satu tim. Bagi pegawai dengan kinerja baik, berhak mendapat apresiasi. Bagi pegawai kinerja buruk, akan mendapat pengarahan. Bagi pegawai yang melakukan tindak kejahatan atau berbuat curang, saya tidak segan untuk memberi sanksi tegas bahkan hukuman berat yang sesuai dengan kebijakan kantor kita. Mungkin gosip yang kamu dengar berasal dari orang yang pernah mendapatkan sanksi tersebut”
”Saya mengerti pak. Terima kasih atas ceritanya yang luar biasa. Sangat menginspirasi saya agar menjadi lebih baik dari sekarang”

Intisari : Sebagai pegawai dan pribadi mandiri, hanya kita yang mengerti diri kita sendiri. Kita bisa membuat diri kita bahagia atau menderita. Kita juga harus bisa beradaptasi dengan siapapun atasan kita. Atasan yang berbeda akan membuat kita belajar hal-hal baru lebih banyak daripada sebelumnya. Jadi, siapa bilang kita sulit bahagia di tempat kerja??