Rabu, 20 Januari 2010

TIME IS MONEY ?????


Seperti biasa Richard, Kepala Cabang di sebuah Bank terkemuka di Indonesia tiba dirumahnya pada pukul 11 malam.
Tidak seperti biasa Sarah, putri pertamanya yang baru duduk di kelas tiga SD membukakan pintu untuknya. Nampaknya
ia sudah menunggu cukup lama.
“Kok belum tidur?”
sapa Richard sambil mencium anaknya. Biasanya Sarah memang sudah lelap ketika ia pulang dan baru terjaga ketika ia
akan berangkat ke kantor pagi hari. Sambil membuntuti sang Papa menuju ruang keluarga, Sarah menjawab “ Aku nunggu
Papa pulang. Sebab aku mau tanya berapa sih gaji Papa?”
“Lho tumben, kok nanya gaji Papa?, Mau minta uang lagi?”
“Ach enggak, pengen tahu aja” ucap Sarah singkat.
“ Oke . Kamu boleh hitung sendiri. Setiap hari Papa bekerja sekitar 10 jam, dan dibayar Rp. 400.000,- setiap hari
Rata - rata dihitung 22 hari kerja. Sabtu dan Minggu libur, kadang Sabtu Papa masih lembur. Jadi Gaji Papa dalam
satu bulan berapa, hayo?”
Sarah berlari mengambil kertas dan pensilnya dari meja belajar sementara Papanya melepas sepatu dan menyalakan TV.
Ketika Richard beranjak menuju kamar untuk berganti pakaian, Sarah berlari mengikutinya.
“Kalau satu hari Papa dibayar Rp. 400.000 untuk 10 jam, berarti satu jam Papa digaji Rp. 40.000,- dong” katanya.
“ Wah, pinter kamu. Sudah, sekarang cuci kaki, tidur” perintah Richard.
Tetapi Sarah tidak beranjak. Sambil menyaksikan Papanya berganti pakaian. Sarah kembali bertanya, “Papa, aku boleh
pinjam uang Rp. 5000,- nggak?”
“Sudah, nggak usah macam-macam lagi, Buat apa minta uang malam-malam begini? Papa capek. Dan mau mandi dulu. Tidurlah.”
“ Tapi Papa……” Sarah agak ragu-ragu untuk meneruskan kata-katanya.
Kesabaran Richard pun habis. “Papa bilang tidur!” hardiknya mengejutkan Sarah. Anak Kecil itupun berbalik menuju kamarnya. Usai mandi, Richard Nampak menyesali hardiknya. Ia pun menengok Sarah di kamar tidurnya. Anak kesayangannya belum tidur. Sarah didapati sedang terisak-isak pelan sambil memegang uang Rp. 15.000,- di tangannya. Sambil berbaring dan mengelus kepala bocah kecil itu, Richard berkata, “Maafkan Papa, Nak, Papa sayang sama Sarah. Tapi buat apa sih minta uang malam-malam begini? Kalau mau beli mainan, besok kan bisa. Jangankan Rp. 5.000,- lebih dari itupun Papa kasih” jawab Richard.
“Papa, aku nggak minta uang. Aku hanya pinjam. Nanti aku kembalikan kalau sudah menabung lagi dari uang jajan selama minggu ini. Jawab Sarah sedikit memelas.
“iya.iya, tapi buat apa?” Tanya Richard lembut.
“Aku menunggu Papa dari jam 8. Aku mau ajak Papa main ular tangga. Tigapuluh menit aja. Mama sering bilang kalau waktu Papa itu sangat berharga. Jadi aku mau ganti waktu Papa. Aku buka tabunganku hanya ada Rp. 15.000,- tapi karena Papa bilang satu jam Papa dibayar Rp. 40.000,-, maka setengah jam aku harus ganti Rp. 20.000,-. Tapi duit tabunganku kurang Rp. 5.000,- makanya aku mau pinjam dari Papa,” kata Sarah polos. Richard pun terdiam, ia kehilangan kata-kata. Dipeluknya bocah kecil itu erat-erat dengan perasaan haru. Dia baru menyadari, ternyata limpahan harta yang dia berikan selama ini tidak cukup untuk “Membeli” kebahagian anaknya.“Yang berlimpah aja nggak bisa beli, apalagi yang kekurangan……”
Tapi yang jelas “Jangan kasih sayang diukur dari uang.