Mari berkenalan dengan
Yanto (bukan nama sebenarnya), sosok seorang pegawai yang tidak puas terhadap
atasannya. Alasannya adalah karena atasannya tidak mendukungnya dalam bekerja
dan tidak bisa memotivasi dirinya untuk maju. Atasannya sangat pasif, lamban,
bekerja seadanya dll. Apa yang dilakukan Yanto?
- Mencari pekerjaan lain dan lingkungan baru yang dirasa lebih menantang,
- Tetap bekerja di tempat lama dan bekerja sepenuh hati bahkan kalau perlu mengerjakan sebaik mungkin pekerjaan bos yang bisa ditangani Yanto dengan seijin bos.
Mana yang Yanto pilih?
Setelah konsultasi dengan beberapa pegawai yang berpikiran positif Yanto
memilih tetap setia pada pekerjaannya. Ia tidak lagi mengeluh, bekerja sepenuh
hati, bahkan cenderung mengerjakan banyak hal baru yang selama ini bukan
menjadi pekerjaan utamanya. Ternyata ada juga atasan yang mengetahui kelebihan
Yanto ini, hingga akhirnya dalam waktu relatif singkat Ia di beri tantangan
untuk menjabat suatu divisi baru. Singkat kata, Yanto memetik buah yang manis
dari bibit yang Ia tanam.
Lain Yanto, lain lagi
dengan Yono (masih nama samaran). Yono selama ini telah merasa nyaman dengan
bosnya, hingga pada suatu hari tersiar kabar bahwa bos kesayangannya akan
mengundurkan diri dan digantikan dengan bos baru. Gosipnya, bos baru itu gila
kerja (bukan sakit gila loh), ”sok nge-bos”, perfeksionis... wah pokoknya semua
sifat yang jelek-jelek kumpul semua deh. Yono menjadi stress menanti kedatangan
sang boss baru.
Akhirnya, tibalah harinya
bos baru Yono datang dan mulai bekerja. Yono menjadi sangat pasif (karena takut
berbuat salah). Akibatnya, secara perlahan kinerjanya menurun… kemudian pada
suatu hari si bos baru memanggilnya ke ruangan,
“Hai Yono, mungkin kita
belum sempat berdiskusi mengenai pekerjaan ya?”
Yono menjawab sambil berpikir salah apa yang telah dibuatnya, ” Iya Pak”.
“ Saya sempat melihat penilaian kinerja beberapa pegawai dan Anda salah satunya. Saya lihat banyak sekali penurunan kinerja Anda. Apakah ada yang bisa saya bantu? Atau mungkin masalah pribadi? Jangan sungkan diskusi dengan saya, karena di dalam kantor ini kita adalah tim, dan bila salah satu pincang kinerjanya berarti sebagai pimpinan saya ikut merasa bertanggung jawab”
Yono menjawab sambil berpikir salah apa yang telah dibuatnya, ” Iya Pak”.
“ Saya sempat melihat penilaian kinerja beberapa pegawai dan Anda salah satunya. Saya lihat banyak sekali penurunan kinerja Anda. Apakah ada yang bisa saya bantu? Atau mungkin masalah pribadi? Jangan sungkan diskusi dengan saya, karena di dalam kantor ini kita adalah tim, dan bila salah satu pincang kinerjanya berarti sebagai pimpinan saya ikut merasa bertanggung jawab”
Yono hampir tak percaya
dengan apa yang telah didengarnya. Ternyata selama ini ia telah sibuk dengan
pikirannya sendiri, sampai tidak melihat kenyataan bahwa bos barunya ini
ternyata sangat bijaksana. ”Hmm, maafkan saya pak, ini salah saya karena saya
ketakutan berbuat salah di mata Bapak. Berita yang saya dengar bahwa Bapak sangat
galak ternyata tidak benar. Saya benar-benar malu sendiri. Sekali lagi saya
minta maaf karena menelan mentah-mentah gosip yang beredar. Mulai sekarang saya
akan bekerja sepenuh hati dan saya siap menjadi bagian dari tim untuk menjadi
terbaik.”
Bos baru menjawab sambil
tersenyum, ”Yono, sebagai pegawai, kita harus bekerja sebaik mungkin,
berpikiran positif, siapapun atasan kita. Kita tidak boleh bergantung pada
seorang atasan, karena yang paling mengetahui diri kita adalah diri kita
sendiri. Setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan. Apabila atasan tidak
sesuai dengan keinginan kita, sebaiknya kita bersabar dan tetap ikhlas dalam
bekerja. Saya juga pernah punya beberapa atasan yang sangat sulit dimengerti.
Saya coba untuk bertahan dan berpikir positif bahwa tiap atasan memberi warna
berbeda dalam pengalaman kerja saya. Setiap atasan saya membuat saya belajar
hal lebih banyak dari sebelumnya dan pada akhirnya sampailah saat dimana saya
sendiri yang menjadi pimpinan itu. Anda mengerti maksud dari cerita saya?
Ternyata mantan atasan-atasan saya merekomendasikan saya untuk naik jabatan
karena mereka nilai saya mampu membimbing tim. Sekarang Anda dan saya adalah
satu tim. Bagi pegawai dengan kinerja baik, berhak mendapat apresiasi. Bagi
pegawai kinerja buruk, akan mendapat pengarahan. Bagi pegawai yang melakukan
tindak kejahatan atau berbuat curang, saya tidak segan untuk memberi sanksi
tegas bahkan hukuman berat yang sesuai dengan kebijakan kantor kita. Mungkin
gosip yang kamu dengar berasal dari orang yang pernah mendapatkan sanksi
tersebut”
”Saya mengerti pak. Terima kasih atas ceritanya yang luar biasa. Sangat menginspirasi saya agar menjadi lebih baik dari sekarang”
”Saya mengerti pak. Terima kasih atas ceritanya yang luar biasa. Sangat menginspirasi saya agar menjadi lebih baik dari sekarang”
Intisari :
Sebagai pegawai dan pribadi mandiri, hanya kita yang mengerti diri kita sendiri.
Kita bisa membuat diri kita bahagia atau menderita. Kita juga harus bisa
beradaptasi dengan siapapun atasan kita. Atasan yang berbeda akan membuat kita
belajar hal-hal baru lebih banyak daripada sebelumnya. Jadi, siapa bilang kita
sulit bahagia di tempat kerja??