Senin, 31 Agustus 2009

PENGHALANG LANGKAH KITA


Alkisah, seorang raja yang pandai dan bijaksana bermaksud menguji kerajinan dan kepedulian rakyatnya. Pada suatu sore, sang raja diam-diam meletakkan sebongkah batu di tengah jalan yang sering dilewati orang. Letak batu itu persis di tengah jalan sehingga tidak enak dipandang dan menghalang-halangi langkah orang. Rupanya sang raja sengaja ingin mengetahui apa reaksi rakyatnya yang berlalu lalang di jalan tadi.
Tampak seorang petani melintas sambil membawa gerobak barang yang tampak berat karena penuh dengan barang bawaan. Ketika melihat sebongkah batu menghalangi jalannya, ia langsung mengomel. “Dasar orang-orang disini malas-malas. Batu di tengah jalan didiamkan saja…!” Sambil terus mengerutu, ia membelokkan gerobaknya menghindari batu tadi dan meneruskan perjalanan.
Setelah itu, lewatlah seorang prajurit sambil bersenandung mengenang keberanianya di medan perang. Karena berjalan kurang hati-hati, si prajurit tersandung batu penghalang dan hamper tersungkur. “ Sialan…! Kenapa orang-orang yang lewat jalan ini tidak mau menyingkirkan batu keparat ini…hah?!” teriak si prajurit marah-marah, sambil mengacung-acungkan pedangnya. Sekalipun mengeluh dan marah-marah, prajurit itu tidak mengambil tindakan apapun. Sebaliknya, ia melangkahi batu tersebut dan berlalu begitu saja.
Tidak lama kemudian, seorang pemuda miskin berjalan melewati jalan itu. Ketika melihat batu penghalang tadi, dia berkata dalam hati, “Hari sudah mulai gelap. Bila orang melintas di jalan ini dan tidak berhati-hati, pasti akan tersandung. Batu ini bisa mencelakai orang.” Walaupun letih karena bekerja keras seharian, pemuda ini masih mau bersusah payah memindahkan batu penghalang ke pinggir jalan.
Setelah batu berhasil dipindahkan, pemuda itu terkejut melihat sebuah benda tertanam dibawah batu yang dipindahkannya. Disitu terdapat sebuah kotak dan sepucuk surat, yang isinya berbunyi, “Untuk Rakyatku yang rela memindahkan batu penghalang ini. Karena engkau telah menunjukkan kerajinan dan kepedulianmu kepada orang lain, maka terimalah lima keping emas yang ada dalam kotak ini sebagai hadiah dari rajamu.”
Pemuda miskin itu langsung bersujud syukur dan memuji kedermawanan rajanya. Dan peristiwa itu pun menggemparkan seluruh negeri. Raja telah berhasil mengajarkan arti pentingnya nilai kerajinan dan kepedulian terhadap sesama, serta keberanian dalam menghadapi rintangan.

Dalam aktivitas kita menjalani kehidupan ini, baik dibidang karier, bisnis ataupun bidang profesional lainnya, kita pasti pernah mengalami hadangan ‘Batu Penghalang’ seperti cerita diatas. Setiap batu penghalang bisa diartikan sebagai rintangan, kesulitan, beban, ataupun tanggung jawab yang ada di dalam kehidupan kita. Bila sikap kita menghadapi semua hal tersebut dengan perasaan tidak sabar, jengkel, marah, menghindar dan cenderung menyalahkan orang lain sebagai penyebabnya., maka kita tidak akan pernah belajar banyak mengenai kehidupan. Karena sesunggunghnya dalam setiap kesulitan, selalu terdapat hikmah yang tersembunyi, dan pasti ada pelajaran yang mampu mematangkan dan mendewasakan mental kita.